Kamis, 11 Februari 2016

TATA CARA PEMASANGAN BATU BATA

Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu bata ini dikerjakan setelah pekerjaan pasangan batu kali dan pengecoran beton ( foot plate, sloof, kolom, balok, pelat lantai selesai. Pemasangan batu bata harus mengikuti peraturan atau tahapan yang lazim dilakukan serta dibantu dengan pemasangan profil dan penarikan benang agar diproleh hasil pasangan yang baik, semua pasangan bata harus lurus, rata horizontal maupun vertikal, setiap pasangan bata seluas 9 m2 harus diberikan kolom praktis dan pada tumpuan bentang lebih dari 1 m’ diberi balok latei demikian pula halnya dengan pertemuan antara pasangan atau pada dinding yang berdiri bebas. Spesi yang digunakan untuk pasangan batu bata adalah 1pc : 5ps, untuk pasangan rollag dan ruang kedap airadalah 1pc : 2ps.


Tatacara Pemasangan Dinding Bata Merah

Pekerjaan pemasangan Batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan tebal ½  dan 1 batu pada seluruh detail yang disebutkan/ ditujukan pada gambar dan sesuai dengan petunjuk Direksi/konsultan pengawas.

Semua pasanagan tembok dibuat tebal kurang lebih 14 cm. Pekerjaan dinding harus dipatok (diukur) dan dibangun sesuai dengan ukuaran, ketebalan dan ketinggian yang tercantum dalam gambar-gambar.

Batu bata pc atau batu cetak dipasang dengan loncatan ½ bata untuk tembok. Siar- siar tebal 10 mm dan merata padat.

Tiap tahap pemasanan dinding tidak boleh dilaksakan lebih dari ketinggian 1 m.  
 
Untuk dinding semen raam/rapat air dengan adukan campuran 1 PC : 5 Pasir, dipasang pada dinding dari atas permukaan sloop atau balok beton sampai minimum 20 cm diatas permukaan lantai setempat, dan sampai setinggi 200 cm diatas permukaan lantai setempat untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah (toilet, Km/Wc) serta pasangan batu bata permukaan tanah.

Setelah bata terpasangan dengan adukan, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm untuk    menjamin   plesteran ke dinding dengan baik dan dibersihkan dengan sapu lidi dan setelah  kering permukaan bata disiram air.

Pemasangan dinding Batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksium 24 lapis/harinya, serta diikuti dengan koor kolom praktis. Bidang dinding batu bata tebal 2 BT yang luasnya maksiamal 12 m5 harus ditambahgkan kolom dan balok penguat praktis dengan ukuran 13 x 13 cm, dari tulangan poko 4 (empat) buah, diameter minimum 10 mm, ring diameter 8 mm jarak antar kolom satu dengan yang lain dibuat maksimal 3 meter. Serta diatas kusen pintu dan jendela dipasang balok praktis dengan ukuran yang sama.

Bagian pemasangan Batu bata yang berhubungan dengan setiap pekerjaan harus dibuat steck besi beton 4 – 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasnagan bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan oleh Direksi/konsultan Pengawas

Pasangan dinding Batu bata tebal 2 BT harus menghasilkan dinding finish 14 cm setelah diplester (lenkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanan pasangan harus cermat, rapih dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata

Pasangan Batu bata raam bawah permukaan tanah/lantai harus diberapen dengan adukan 1PC : 3Ps.

Pasangan dapat diterima /diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 m5 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/plester). Adapun toleransi terhadap as dinding yang diijinkan minimal 1 cm (sebelum diaci/diplester).    

Batu bata I bata merah yang digunakan ukuran nominal 5 x 12 x 22 cm, harus siku, sama ukuran dan sama warnanya. 
 
SUMBER : http://metodebangunan.blogspot.co.id/2015/03/tatacara-pemasangan-dinding-bata-merah.html